• - Colcci - Jogo de cena
  • - Ana Salazar - DesconstruĂ§Ă£o reload
    ColeĂ§Ă£o de verĂ£o Ă© repleta de desconstruções, vazados, recortes.
  • - Alexandre Herchcovitch - BalĂ© de cores
    Uma coleĂ§Ă£o primorosa, tanto em cor quanto em modelagem.

Search

Tab Menu 3

foto

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

AL-QAEDA

Pada tahun-tahun terakhir dari perang di Afghanistan melawan Uni Soviet (Rusia) di 08/1988 Osama Bin Laden, anak lelaki dari sebuah keluarga kaya Saudi, Dr Palestina 'Abdullah Azzam, Mamdouh Mahmud Salim dan Abu Ubaidah al-Banshiri membentuk organisasi, Maktab al-khidamat, untuk membantu relawan Arab. Tujuannya adalah untuk memudahkan perjalanan ke perang di Afghanistan, untuk mengurus kebutuhan mereka dan memberi mereka tempat berlindung dan tempat untuk beristirahat antara pertempuran, basa - dalam bahasa Arab Al-Qaeda. Setelah perang tahun 1989 Osama Bin Laden pulang ke Arab Saudi, Dr Abdullah Azzam tewas dalam sebuah ledakan misterius di dekat Peshawar, Pakistan dan Al-Qaeda tidak lagi ada.

Sebelum dan selama Perang Teluk pertama pada Januari 1991 melawan Irak Osama bin Laden tajam mengkritik otoritas Saudi untuk mengizinkan pasukan Amerika Serikat untuk menggunakan negara Muslim suci, Arab Saudi, sebagai basis mereka, untuk melawan umat Islam lainnya di Irak. Osama bin Laden bukan yang ditawarkan veteran Afghanistan untuk makan siang kampanye gerilya melawan tentara Irak di Kuwait. Di bawah tekanan otoritas Saudi

Osama bin Laden pada tahun 1991 pindah ke Khartoum, Sudan.Di Sudan Osama bin Laden melakukan jutaan sebagai kontraktor bekerja sama dengan pemerintah Sudan, tetapi pekerjaan utamanya adalah membangun dari landasan Al baru Qaeda sebagai jaringan teror Muslim internasional.
Di Sudan Osama Bin Laden bertemu ratusan delegasi dari seluruh dunia Muslim, veteran perang Afghanistan, EGYPTIAN Jihad Islam melarikan diri dari Mesir dan Muslim frustrasi lainnya. Osama bin Laden diperbaharui kontak dari Afghanistan khusus dengan tokoh-tokoh seperti Ayman Al Zawahiri atau Muhammad Atef.

Selama waktunya di Sudan Osama bin Laden berhasil menggelar jaringan dunia macam ribuan Muslim setia - infrastruktur Al-Qaeda. Sebuah jaringan yang terdeteksi Muslim frustrasi muda di Masjid seluruh dunia, merekrut mereka untuk Jihad Global, diangkut mereka dari seluruh dunia, melatih mereka, memberi mereka dokumen dan ditugaskan mereka untuk misi teror mematikan. Pada periode waktu Al-Qaeda tidak melakukan belum ada serangan teror.

Pada 1996/06/25 senyawa USA militer, Menara Khobar, dekat Dahran di Arab Saudi timur, diserang dengan bom truk oleh kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah di Libanon yang bahkan menyebut dirinya Hizbullah Al Hijaz. Osama bin Laden bergegas untuk memuji acara tersebut dan di 1996/09/02 mengeluarkan pernyataan publik perang di surat kabar 'Al Islam' di London, Jihad melawan militer Amerika Serikat di Timur Tengah, dan terhadap kolaborator Amerika Serikat - Saudi arab rezim.

Di bawah tekanan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat Osama bin Laden terpaksa meninggalkan Sudan dan di akhir tahun 1996 ia meninggalkan Sudan dalam operasi direncanakan dan dilaksanakan dengan anggota semua staf dan keluarga untuk Jalalabad, Afghanistan, di bawah sponsor dari Taliban dan pada kenyataannya Intelijen Militer Pakistan - ISI. Waktu untuk tindakan dimulai.
Kegiatan.


Pada tahun 1996 perang saudara di Afghanistan antara fraksi yang berjuang Soviet berada di puncaknya. Osama Bin Laden membantu Taliban dengan uang dan dengan dukungan dari intelijen militer Pakistan - ISI Taliban menguasai 80% dari negara 0f pada akhir 1998. Sebagai hadiah Osama bin Laden mendapat izin untuk membuka sendiri empat kamp pelatihan di Afghanistan timur.

1. Al Farook, dekat Kandahar, di tenggara Afghanistan.
2. Khalden kamp, sekitar 75 km selatan ke Ibukota Kabul.
3. Dernuta dekat timur Jalalabad ke Kabul
4. Tarnak pertanian utara Kandahar.


Jaringan Al-Qaeda, yang telah didirikan di Sudan, mulai bekerja di gigi penuh. Ribuan sukarelawan datang untuk pelatihan dan briefing di kamp-kamp di bawah perlindungan penuh dari rezim Taliban dan pengawasan ISI. Dari ribuan "Mujahidin" - pejuang Islam, ratusan kembali ke Dunia Barat.

Pada 1998/02/23 Osama bin Laden dan Ayman Zawahiri deputee nya al, bersama dengan Rifaai Taha, Maulana Fazlur Rehman Khalil dan Syekh Hamza Mir, sekretaris Jamiat-ul-Ulema-e-Pakistan, mengeluarkan Fatwah (sebuah agama Islam pernyataan) dengan judul "The World Front Islam untuk Jihad melawan Yahudi dan Tentara Salib" melalui kertas berita Al Quds Al Arabi di London. Ini Fatwah adalah deklarasi perang terhadap Barat, Yahudi dan melawan semua orang yang memerangi Muslim sejati di dunia. Para Fatwah menjadi nyata Al-Qaeda.

Al-Qaeda, sebagai organisasi hierarkis, melakukan sejumlah serangan namun masing-masing dari mereka sangat menyakitkan dan sangat efektif untuk menciptakan suasana panik dan takut seluruh dunia.


1. Serangan terhadap kedutaan Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania pada 1998/08/07.
2. Serangan bunuh diri terhadap USS Cole di pelabuhan Aden, Yaman pada 2000/10/12.
3. The 9 / 11 serangan bunuh diri di Amerika Serikat 2001/09/11.
4. Serangan gagal pada penerbangan 63 oleh Richard Reid pada 2001/12/22.
5. Serangan bunuh diri di Jerba Serangan di Tunisia pada 2002/04/11.
6. Serangan bunuh diri Limburg di pelabuhan Aden, Yaman, pada 2002/10/06.
7. Bali '02 serangan Bom bunuh diri di Indonesia pada 2002/10/12.
8. Serangan bunuh diri di sebuah hotel dan pesawat israelii Paradise di Mombasa, Kenya, pada 2002/11/28
9. Para Serangan Bunuh Diri Riyadh di Arab Saudi pada 2003/05/12.

Semua muslim lainnya serangan teror terinspirasi oleh gagasan Al-Qaeda dan dilaksanakan oleh organisasi Islam setempat. Beberapa kali mereka terhubung secara tidak langsung dengan Al-Qaeda.

Setelah The 9 / 11 Amerika Serikat menginvasi Afghanistan pada Operasi "Absolute Keadilan" pada 11/2001. operatif senior Al-Qaeda tewas atau ditangkap, yang lain berada di jalankan. jasa keamanan mulai berburu, menangkap dan membongkar sel Al-Qaeda di Barat, berdasarkan informasi yang ditemukan di kamp-kamp Al-Qaedas 'di Afghanistan. Meskipun Osama bin Laden dan deputee nya Ayman al Zawahiri berhasil melarikan diri, Al-Qaeda sebagai organisasi hierarkis tidak lagi ada dan menjadi sebuah ide dan inspirasi ke tahap berikutnya dalam Jihad Global.

Epilog

Hari ini (07/2007) Al-Qaeda adalah sebuah ide, merek dagang dan, pada saat yang sama, reconsolidates di wilayah FATA suku, di perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan, dengan pengaruh yang tahan lama dan inspirasi untuk Jihad Global. Al-Qaeda telah memperluas hubungan dengan perang di Irak melawan Amerika Serikat.

Osama Bin Laden siaran, jarang, sebuah rekaman atau video berkualitas rendah. Ayman Al Zawahiri, jauh lebih sering, adalah mengacu pada peristiwa-peristiwa aktual dengan kaset video juga diedit disiarkan setiap beberapa minggu, yang mengindikasikan bahwa dia sekarang aktif kepala Al-Qaeda.

Alat yang paling aktif, berpengaruh dan operasional Al-Qaeda dalam beberapa tahun terakhir menjadi As-Sahab Media cabang, yang digunakan untuk mendistribusikan titik organisasi pandangan, untuk mempromosikan Global-Jihad, untuk mendorong Muslim muda untuk mengidentifikasi diri dengan penyebabnya , untuk berkomunikasi dengan mereka dan untuk memuliakan Al-Qaeda.

Sebuah generasi baru pemimpin dalam Global-Jihad di seluruh dunia memuji diri mereka sebagai Al-Qaeda - seperti Abu Musab al Zarqawi (dibunuh 2006/06/07) di Irak, Amir (komandan) dari Al-Qaeda di Irak atau Abu Musab Abdul-Wadud, pendiri al-Qaeda Maghreb - Al-Qaeda di Maghreb Islam - AQIM.

Sebuah masa depan baru Al-Qaeda jaringan gaya - sekarang (07/2007) immerging dan mengkonsolidasikan dalam Perang Irak. Bahwa Al-Qaeda baru akan menjadi salah satu kekhawatiran utama untuk Demokrasi Barat di dekade berikutnya. Kata "Al-Qaeda" menjadi sinonim umum untuk Global Jihad.

Biografi Ali bin abi thalib

Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.
Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Namun Rasullullah Saw. tidak menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.

Ketika Rasullullah Saw. mulai menyebarkan Islam, Ali saat itu berusia 10 tahun. Namun ia mempercayai Rasullullah Saw. dan menjadi orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak. Masa remajanya banyak dihabiskan untuk belajar bersama Rasullullah sehingga Ali tumbuh menjadi pemuda cerdas, berani, dan bijak. Jika Rasullullah Saw. adalah gudang ilmu, maka Ali ibarat kunci untuk membuka gudang tersebut.
Saat Rasullullah Saw. hijrah, beliau menggantikan Rasullullah tidur di tempat tidurnya sehingga orang-orang Quraisy yang hendak membunuh Nabi terpedaya. Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra.
Ali tidak hanya tumbuh menjadi pemuda cerdas, namun juga berani dalam medan perang. Bersama Dzulfikar, pedangnya, Ali banyak berjasa membawa kemenangan di berbagai medan perang seperti Perang Badar, Perang Khandaq, dan Perang Khaibar.
Setelah wafatnya Rasullullah, timbul perselisihan perihal siapa yang akan diangkat menjadi khalifah. Kaum Syiah percaya Nabi Muhammad telah mempersiapkan Ali sebagai khalifah. Tetapi Ali dianggap terlalu muda untuk menjabat sebagai khalifah. Pada akhirnya Abu Bakar yang diangkat menjadi khalifah pertama.
Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan, keadaan politik Islam menjadi kacau. Atas dasar tersebut, Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah mendesak agar Ali segera menjadi khalifah. Ali kemudian dibaiat beramai-ramai, menjadikannya khalifah pertama yang dibaiat secara luas. Namun kegentingan politik membuat Ali harus memikul tugas yang berat untuk menyelesaikannya.
Perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.
Selanjutnya kursi kekhalifahan dipegang secara turun temurun oleh keluarga Bani Umayyah dengan khalifah pertama Muawiyah. Dengan demikian berakhirlah kekhalifahan Kulafaur Rasyidin.

Biografi Osama Bin Laden



Osama Bin Laden dilahirkan di Riyadh, Saudi Arabia pada tahun 1957. Dikenal sebagai dalang penyerangan teroris melawan Amerika Serikat dan kekuatan barat lainnya, termasuk pemboman Pusat Perdagangan Kota New York pada tahun 1993, bom bunuh diri pada kapal perang Amerika Serikat tahun 2000, dan serangan ke Pusat Perdagangan Dunia di kota New York dan Pentagon dekat Washington, D.C tanggal 11 September 2001 walaupun Ia tidak ada didalam daftar orang yang melakukan serangan ini namun iya dianggap sebagai dalangya yang paling dicari. dan menjadikan ia sebagai sepuluh orang yang paling dicari oleh FBI.


Dalam wawancara tahun 1998, dia memberikan tanggal lahir 10 Maret 1957. [6] Ayahnya Muhammad Awad bin Laden adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi. Osama bin Laden adalah putra tunggal Muhammad bin Laden dari istri kesepuluh, Hamidah al-Attas. Osama orangtuanya bercerai segera setelah ia lahir; Ibu Osama kemudian menikah Muhammad al-Attas. Bin Laden belajar ekonomi dan administrasi bisnis di King Abdulaziz University. Beberapa laporan menyarankan bin Laden meraih gelar dalam teknik sipil pada tahun 1979, dan gelar sarjana administrasi publik pada tahun 1981. Sumber-sumber lain menggambarkan dia meninggalkan universitas pada tahun ketiga perkuliahanya, dan tidak pernah menyelesaikan gelar sarjana , Bin Laden sangat memiliki minat yang besar terhadap agama,


Keberatannya adalah pada kehadiran pasukan amerika Serikat di Saudi Arabia selama Perang Teluk Persia. Menjelang tahun 1993 ia telah mendirikan suatu jaringan yang dikenal dengan al-Qaeda.

Kelompok tersebut mendanai dan mengorganisir beberapa serangan ke seluruh dunia, termasuk bom truck detonasi melawan Amerika target di Saudi Arabia pada tahun 1996, pembunuhan turis di Mesir pada tahun 1997, dan pemboman secara simultan di kedutaan amerika Serikat di Nairobi, Kenya, dan Dar es Salaam, Tanzania pada tahun 1998, yang kesemuanya membunh hampir 300 orang.

Pada tahun 1994, pemerintah Saudi Arabia menyita passpornya setelah menuduhnya subversi, lalu ia lari ke Sudan, dimana ia mengorganisir camps yang melatih militant dengan metode teroris dan akhirnya ia lari pada tahun 1996. Ia lalu kembali ke Afghanistan, dimana ia menerima perlindungan dari pemimpin militant Taliban.

Sejak tahun 2001, Osama Bin Laden dan organisasinya telah menjadikanya sebagai sasaran utama oleh Amerika sebagai kampanye Perang terhadapo teroris. Osama dan rekan pimpinan Al-Qaeda diyakini bersembuyi didekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan.Semoga allah selalu melindungimu dalam memberantas kejahatn di muka bumi ini.

Revolusi Tunisia, Jihad Global & Saatnya Khilafah Islamiyah Memimpin Dunia

Apakah Revolusi di Tunisia menjadi tanda berakhirnya era para diktaktor yang bengis dan dimulainya era khilafah Islamiyah ? Apa peranan dakwah dan jihad global di tengah kecamuk politik negeri-negeri Islam yang terpengaruh efek domino dari revolusi Tunisia? Siapkah umat Islam dengan kembalinya khilafah memimpin dunia? 

Revolusi Seorang Pedagang Sayur

Revolusi di Tunisia bermula dari seorang tukang sayur bernama Muhammad Bouazizi, berumur 26 tahun. Muhammad Bouazizi  adalah simbol pemuda tertindas di wilayah Sidi Bouzid Sidi, 300 kilometer sebelah selatan ibukota Tunisia. Pemuda di sana banyak yang bergelar sarjana namun sehari-hari hanya berkeliaran di café-cefe di jalan berdebu kota miskin, menunjukkan kegagalan pemerintah memberikan jaminan pekerjaan yang layak.  

Bouazizi, selama tujuh tahun berjibaku menjadi tukang sayur hingga polisi menyita gerobak sayurnya, 17 Desember 2011 dengan menuduhnya berjualan tanpa izin. Bouazizi sudah mencoba membayar 10 dinar Tunisia dan membayar lagi sekitar 7 dolar, namun ia malah ditampar, diludahi dan ayahnya yang sudah meninggal dihina. Bouazizi tidak terima dihina seperti itu, dan melapor ke markas provinsi berharap didengarkan keluhannya. Namun, sebagaimana biasanya para pejabat bertemu dengannya pun tak mau. Bouazizi pun mengambil langkah sendiri, dia menuangkan bahan bakar ke tubuhnya dan membakar dirinya sendiri. Ternyata Bouazizi tidak hanya membakar dirinya tetapi membakar amarah seluruh rakyat Tunisia atas kediktaktoran rezim yang berkuasa.

Ben Ali, sang diktaktor sempat mengunjungi Bouazizi pada tanggal 28 Desember untuk meredam api yang sudah membakar rakyat Tunisia. Namun, api di dada rakyat Tunisia sudah tidak bisa lagi dipadamkan, dan pada tanggal 14 Januari, hanya 10 hari setelah Bouazizi meninggal, kediktaktoran Ben Ali tergulingkan oleh sebuah intifadhah yang dipicu seorang tukang sayur.

Ben Ali, sang diktaktor Tunisia yang telah berkuasa selama 23 tahun adalah lambang pemerintahan sekuler negara-negara Islam, khususnya dunia Arab yang gagal menjalankan sistem pemerintahannya di segala aspek kehidupan. Pengangguran, liberalisasi ekonomi, pasar bebas adalah sumber masalah bagi Tunisia. Apalagi Tunisia tidak memiliki sember daya alam dan sangat bergantung pada asing. Ditambah lagi pemerintahan yang korup, represif, ketertutupan akses politik, maka lengkaplah penderitaan rakyat Tunisia yang akhirnya berujung kepada perlawanan untuk sebuah perubahan. Sebuah revolusi telah dimulai.

Masa Berakhirnya Para Diktaktor?

Runtuhnya rezim diktaktor Tunisia teryata menjadi kekhawatiran tersendiri bagi semua diktaktor, khususnya di negara-negara Arab. Mereka khawatir rakyat di negara mereka akan menjadikan revolusi di Tunisia sebagai inspirasi, dan itulah yang saat ini terjadi!

Abdul Bari Atwan, editor Al Quds Al Arabi yang berbasis di London menulis sebuah artikel berjudul Terima Kasih Rakyat Tunisia mengungkapkan kekhawatiran para diktaktor Arab atas revolusi Tunisia.

 "Beberapa hari ini merupakan hari yang kritis bagi kebanyakan kediktaktoran pemimpin Arab. Kondisi kehidupan di Tunisia masih lebih baik dibandingkan kebanyakan negara Arab lainnya. Lebih lagi, diktaktor Tunisia tidak terlalu represif dibandingkan di dunia Arab lainnya".

Abdul Bari Atwan, yang pernah menulis buku The Secret History of Al-Qa'ida (bercerita ttentang Syekh Usamah bin Ladin dan Al Qaeda) juga memberikan 'saran' menarik untuk pemerintahan Amerika terkait revolusi di Tunisia. Atwan menyarankan pemerintahan AS menyiapkan sebuah pulau di Kepulauan Pasifik untuk menerima sekutu Arab dan para diktaktor lainnya.

Pakar politik Arab, Hussein Majdoubi juga menganalisa kemungkinan terjadinya revolusi serupa di Tunisia akan merembet ke negara-negara Arab. Penguasa Maroko, Libya, Aljazair, dan Mesir menurutnya merupakan target revolusi selanjutnya. Dia juga kecewa dengan Barat yang terus menerus memberikan dukungan kepada para diktaktor Arab dan mengabaikan keadaan politik yang menyedihkan.

Clovis Maksoud, mantan utusan Liga Arab untuk PBB mengatakan revolusi Tunisia adalah inspirasi dunia Arab yang dipakai oleh negeri-negeri dengan rezim diktator. Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, dia mengatakan "revolusi Tunisia merupakan salah satu peristiwa paling inspiratis di dunia Arab di waktu kontemporer ini".

Yvonne Ridley, jurnalis Muslimah yang juga seorang mualaf asal London, UK, berpendapat bahwa rakyat dunia Arab saat ini telah kehilangan rasa takut terhadap rezim-rezim Arab yang menindas dan korup yang disangga oleh kekuatan AS dan Eropa, dan akan mulai berjatuhan seperti kartu domino. Dia melanjutkan :

"Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengirimkan Air Force One untuk mengumpulkan semua diktator, tiran dan para penguasa yang lalim yang digaji oleh AS dan membawa mereka kembali ke Washington. Seperti kotoran hewan peliharaan di New York Central Park, anda harus bertanggung jawab atas kekacauan anjing Anda."

Revolusi rakyat Tunisia membuat para diktaktor Arab panik. Hal yang menimpa Ben Ali merupakan penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap seorang pemimpin Arab.  Sebuah kejadian luar biasa bila diktaktor Tunisia yang telah berkuasa selama 23 tahun akhirnya ditumbangkan oleh perlawanan rakyat yang kecewa dan muak dengan sistem yang mengatur mereka selama ini. Era para diktaktor nampaknya segera akan berakhir.

Efek Domino Revolusi Tunisia

Aksi tukang sayur, Muhammad Bouazizi, yang mencetuskan revolusi Tunisia teryata segera menjadi inspirasi rakyat di beberapa negeri Arab lainnya. Ada hampir selusin orang meniru aksi bakar diri di beberapa ibukota Arab, beberapa diantaranya termasuk di Kairo dan Aljazair. Bahkan, hingga saat ini, demonstrasi menuntut turunnya diktaktor Mesir, Husni Mubarak masih terus terjadi di jalan-jalan kota Mesir. Mesir kini bergolak.

Para pengunjuk rasa di Mesir bahkan membakar gedung pemerintah di kota pelabuhan Suez. Seorang saksi mata mengatakan protes terhadap pemerintahan diktaktor Husni Mubarak terus berlanjut di Mesir.

Pengunjuk rasa juga melemparkan bom molotov ke gedung pemerintah pada Rabu (26/1/2011), pembakaran dan pelemparan bom juga dilakukan di markas partai yang berkuasa, Partai Demokrasi Nasional, seperti yang dilaporkan AFP.

Ribuan penduduk Mesir turun ke jalan di seluruh negeri untuk melanjutkan aksi unjuk rasa yang belum pernah terjadi sebelumnya, menentang larangan pemerintah yang sebelumnya diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pengunjuk rasa membakar ban dan melempari polisi dengan batu di Kairo sementara polisi anti huru-hara yang bersenjata lengkap telah dikerahkan di kota-kota besar untuk membubarkan masa yang menentang aturan diktaktor Mesir tiga dekade, Mubarak.

Bentrokan dilaporkan terjadi di kota Alexandria dan Suez, di mana tentara keamanan menggunakan meriam air, gas air mata, pentungan dan peluru karet untuk membubarkan massa. Setidaknya 70 orang-55 pengunjuk rasa 15 polisi-terluka dalam bentrokan di Suez.

Demonstrasi besar-besaran di Mesir telah berjalan lima hari dan hingga hari ini terus terjadi bahkan semakin memanas. Polisi Mesir bahkan menembak 17 orang yang mencoba menyerang kantor polisi di Kairo, Mesir. Aksi ini terjadi menyusul peryataan diktaktor Mesir Husni Mubarak yang menolak turun tahta. Peryataan ini sontak semakin memanaskan suasana dan menambah semangat puluhan ribu massa turun ke jalan-jalan di kota-kota besar di Mesir. Efek domino revolusi Tunisia kini merambat dan terjadi di Mesir dengan satu tujuan yang sama, menurunkan para diktaktor!

Di Yaman, rakyat pun menuntut turun diktaktor bengis Ali Abdullah Saleh. Ribuan penduduk berdemonstrasi di ibukota, Sanaa, menyerukan sang diktaktor selama 30 tahun, Ali Abdullah Saleh, mundur. Keberanian rakyat Yaman untuk menggulingkan presidennya muncul setelah protes massa di Mesir dan revolusi di Tunisia yang berhasil menggulingkan rezim berkuasa.

Rakyat Yaman mengeluhkan meningkatnya kemiskinan di kalangan penduduk muda dan frustasi dengan kurangnya kebebasan politik. Juga mengeluhkan korupnya para pejabat.

"Kita berkumpul hari ini untuk menuntut turunnya Presiden Saleh dan pemerintahan korupnya," ujar para demonstran.

Revolusi Tunisia memicu solidaritas warga di dunia Arab, terutama umat Islam yang muak dengan sistem pemerintahan diktaktor dan sekuleristik yang selama ini diterapkan. Setelah Tunisia, revolusi merembet ke Mesir, bisa jadi meluas hingga ke Yaman, dan mungkin akan terus berlanjut ke seluruh wilayah dunia Arab. Sebuah perubahan besar sedang terjadi. Para Fir'aun tengah menghadapi kemarahan dan perlawanan 'Musa' yang bangkit melawan kedzoliman!

Seruan Dakwah & Jihad Global

Revolusi Tunisia juga didukung dan bersinergi dengan seruan dakwah dan jihad global. Semua bermuara kepada ujung yang sama, penerapan syariat Islam dan menegakkan khilafah Islamiyah.

Puluhan aktivis Muslim di London berdemonstrasi di depan Kedubes Tunisia di London, Jum'at (21/1) menyerukan kepada umat Islam di Tunisia untuk menerapkan syariat Islam (Khilafah). Dalam demonstrasi tersebut, para aktivis Islam mengusung tulisan Shariah For Tunisia, dalam bahasa Inggris, Arab, dan juga Perancis. Mereka juga meneriakkan "Shariah Akan Kembali" dan "Khilafah Akan Kembali" yang disusul dengan gema takbir!

Sementara itu, Al Qaeda wilayah Maghrib atau yang lebih dikenal dengan sebutan AQIM mendukung revolusi Tunisia dan menyerukan penerapan syariat Islam sesegera mungkin di Tunisia. Dalam sebuah video berdurasi 13 menit, Syekh Abu Musab Abdul Wadud, amir AQIM, mengatakan mendukung aksi unjuk rasa rakyat Tunisia untuk menggulingkan diktaktor Ben Ali. Dalam video yang dikirimkan ke forum-forum jihad tersebut, beliau juga memberikan sejumlah saran strategis, termasuk siap untuk memberikan pelatihan penggunaan senjata.

Syekh Abu Musab Abdul Wadud juga mengecam Ben Ali karena melakukan penindasan, korupsi, dan tak memedulikan kepentingan rakyat jelata. Ia meminta para demonstran segera menggulingkan Ben Ali dan menerapkan hukum syariat Islam di Tunisia. Ia mengatakan, Muslim Tunisia harus memperluas aksi revolusi menjadi skala nasional.

AQIM pimpinan Syekh Abu Musab Abdul Wadud adalah tandzim Al-Qaeda di Al Jazair, atau lengkapnya Tandzim Al-Qaeda Biladil Maghrib Islami (Al Qaeda di Negara-negara Islam Afrika Utara) yang hingga saat ini eksis dan terus melebarkan pengaruhnya. Dulunya sebelum bergabung dengan Al Qaeda tandzim ini bernama The Salafist Group for Call and Combat (GSPC) atau dalam bahasa Arabnya Al Jama'ah As Salafiyyah lidakwah wal Qital.

Menurut para pakar, basis AQIM kini semakin melebar ke sejumlah negara, seperti Tunisia, Al Jazair, Mauritania, dan Mali. Mereka selalu mengatakan :

"Bencana Anda adalah bencana kami dan penderitaan Anda adalah penderitaan kami".

Sistem Apa Yang Akan Digunakan?

Ke manakah arah revolusi Tunisia? Akankah syariat Islam segera diterapkan di sana? Tunisia adalah sebuah negara Arab yang berpenduduk Muslim terletak di Afrika Utara, tepatnya di pesisir Laut Tengah. Tunisia berbatasan dengan Aljazair di sebelah barat, dan Libya di selatan dan timur.

Di antara negara-negara yang terletak di rangkaian Pegunungan Atlas, wilayah Tunisia termasuk yang paling timur dan terkecil. 40% wilayah Tunisia berupa padang pasir Sahara, sisanya tanah subur.

Tunisia menjadikan sistem sekuler, yakni Republik untuk mengatur sistem kenegaraan dan bermasyarakatnya setelah merdeka dari penjajahan kafir Perancis pada 20 Maret tahun 1956. Ben Ali, naik ke tampuk kekuasaan melalui sebuah kudeta tak berdarah di tahun 1987 untuk kemudian menjadi penguasa diktaktor selama kurun waktu 23 tahun.

Selama berkuasa, Ben Ali tiada hentinya melakukan kejahatan kepada umat Islam Tunisia yang hal ini menunjukkan bahwa dirinya memang seorang diktaktor sejati. Bahkan Ben Ali adalah seorang pendukung setia zionis Israel, dimana dirinya melarang rakyat Tunisia demo anti Israel bahkan melarang upaya pengumpulan bantuan untuk Muslim Gaza. Terlalu!

Ben Ali juga seorang kaki tangan Amerika yang setia serta anti syariat Islam. Dia melarang jilbab, menutup masjid dan menugaskan polisi untuk selalu memata-matai masjid. Di tahun 1990-an Ben Ali mulai menangkapi kaum Muslimin yang memanjangkan jenggot di Tunisia- yang sebenarnya mereka ingin kembali kepada syariat Islam- melarang mereka ke masjid dan di tempat kerja dan lembaga-lembaga sekolah.

Ben Ali dan keluarganya teryata juga gemar mencuri kekayaan rakyat Tunisia sementara di waktu yang bersamaan rakyat Tunisia dibiarkan miskin, tak punya pekerjaan dan didzolimi setiap harinya. Korupsi dan kolusi menjadi santapan sehari-hari pejabat Tunisia yang akhirnya membuat rakyat Tunisia muak dengan sistem pemerintahan dan kediktaktoran Ben Ali hingga akhirnya bergerak melawan dan menggulingkan sang diktaktor.

Pasca tergulingnya Ben Ali, untuk pertama kalinya dalam 23 tahun, pemuda Muslim melaksanakan sholat berjamaah di jalan-jalan di kota Tunisia. Semangat untuk kembali dan menerapkan syariat Islam menjadi salah satu alternatif rakyat Tunisia, terutama kaum mudanya. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran pejabat-pejabat sekuler dan mantan pendukung diktaktor Ben Ali.

Menteri Pembangunan Daerah, Silvan Shalom menyatakan keprihatinan tentang penggulingan penguasa diktator Ben Ali, karena "langkah ini akan memfasilitasi pergerakan Islam di negeri ini".

Rakyat Tunisia yang tidak puas dengan hasil kudeta terhadap pemerintah negara itu, menyerukan perubahan radikal dalam politik. Mereka melakukan aksi massa menuntut pembebasan tahanan politik dari penjara diktator Ben Ali.

Sebagian besar rakyat Tunisia menyeru untuk mendirikan negara Islam dan menegakkan syariah Islam dan untuk memastikan konsolidasi negeri-negeri Muslim. Umat yang berdemoa di Tunisia meneriakkan : "tidak ada jalan lain, tidak ada jalan lain, Islam satu-satunya solusi!"  "Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami akan berkorban untuk Anda, wahai Islam!"

Berdiri di hadapan tentara Tunisia, mereka mengalamatkan kalimat ini untuk : "Kalian di Palestina, kalian di Irak, jatuhkan rantai penguasa dari leher kalian dan penuhi tugas Anda!"  "Wahai tentara Muslim, kami siap bersama Anda, dengan darah kita, dengan jiwa kita, dan anak-anak kita!  gulingkan rezim yang menindas!"

Sebuah pilihan tepat bagi rakyat Tunisia adalah menerapkan syariat Islam dan menegakkan sistem pemerintahan secara Islami, yakni dengan menegakkan khilafah Islam. Hendaknya rakyat Tunisia yang mendapatkan 'berkah' dari Allah SWT., dengan tumbangnya rezim diktaktor Ben Ali dapat memenfaatkan moment yang sangat berharga ini dan tidak tertipu dengan bujuk rayu dan tipu daya setan yang menawarkan racun demokrasi.

Seorang mujahid pernah menuturkan pengalaman berharga dalam perjuangan :

"Kita asyik dengan pertarungan militer, sukses menempa jiwa ikhlas, dan berhasil menghidupkan kecintaan mati syahid. Tetapi kita lalai memikirkan kekuasaan (politik). Sebab kita tak sepenuh hati menggelutinya. Kita masih memandang bahwa politik adalah barang najis. Hasilnya, kita sukses mengubah arah angin kemenangan. dengan pengorbanan yang mahal, hingga menjelang babak akhir saat kemenangan siap dipetik, musuh-musuh melepaskan tembakan "rahmat" kepada kita-demikian kosa kata yang biasa mereka gunakan-untuk menjinakkan kita."

Faktanya, hingga saat ini revolusi di Tunisia belum diketahui akan bermuara kemana. Situasi masih tidak menentu. Saat ini, Perdana Menteri Mohammad Ghannouchi yang menjabat kekuasaan sementara menjanjikan segera digelar sebuah pemilu yang akan mengganti sistem presidensial ke sistem parlemen. Tentu saja janji ini hanyalah sebuah kebohongan saja yang tidak akan membawa dampak perubahan yang berarti. Karena pergantian rezim dan sistemnya masih dalam koridor sistem demokrasi yang anti syariat Islam.

Pergantian rezim atau diktaktor di sebuah negara bukanlah jaminan pasti perubahan kehidupan di negara tersebut. Pengalaman membuktikan pergantian rezim tanpa diikuti pergantian sistem kehidupan secara menyeluruh tidak akan membawa perubahan apapun. Apalagi janji-jani manis perubahan dan reformasi selalu diteriakkan oleh musuh-musuh Islam yang tidak bersedia syariat Islam dan khilafah diterapkan menjadi satu-satunya sistem yang mengatur kehidupan masyarakat Islam. Akhirnya, demokrasilah yang selalu ditawarkan sebagai alternatif terbaik sebuah perubahan. Padahal demokrasi adalah racun berbisa yang sangat mematikan bagi umat Islam yang rindu kembalinya syariat Islam di seluruh aspek kehidupan. Untuk itu, tidak ada alternatif lain, dan tidak ada sistem lain bagi umat Islam dimanapun kecuali kembali menerapkan syariat Islam secara kaafah (sempurna) dalam bingkai khilafah Islam.  

Khilafah, Siap Memimpin Dunia

Dari Nu'man bin Basyir dari Hudzaifah bin Yaman radliallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH 'ALAA MINHAJIN NUBUWWAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa kerajaan yang menggigit (MULKAN ADLON), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa kerajaan yang menyombong (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH 'ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)". Kemudian beliau (Nabi) diam." (H.R. Ahmad dan Al Baihaqi. Misykatul Mashabih: Bab Al Indzar wa Tahdzir, Al Maktabah Ar Rahimiah, Delhi, India. Halaman 461. Musnad Ahmad, juz 4, halaman 273).

Berita dari Nabi SAW., di atas menjadi kabar gembira bagi kaum Muslimin saat ini. Masa atau era khilafah (sistem kenegaraan Islam) yang mengikuti jejak kenabian tidak akan lama lagi akan dimulai pasca runtuhnya era 'mulkan jabariyah' atau era raja-raja yang sombong (bengis) alias para diktaktor.

Fenomena revolusi Tunisia, disusul Mesir, dan seterusnya bisa jadi menandai kebenaran hadits yang diyakini sebagai fase-fase sejarah kemunduran dan kebangkitan umat Islam. Pasca runtuhnya khilafah Islam terakhir di Turki, 3 Maret 1924, kaum muslimin memasuki periode buruk dalam sejarahnya. Digulingkannya sistem khilafah Islam oleh 'dajjal' Mustafa Kemal At Tatruk melahirkan sistem sekuler yang melahirkan para pemimpin diktaktor di seluruh negara-negara Islam. Pada saat itulah berakhir masa "mulkan adlon" dan dimulai masa "mulkan jabariyyah" alias para diktaktor. Para diktaktor ini atas desakan Barat menggunakan sistem demokrasi sekuler dengan pemilu sebagai jargon kebebasan dan perubahan.

Kini, umat sadar betapa bengisnya raja-raja dan pemimpin mereka sang diktaktor. Sistem demokrasi sekuler teryata juga hanya menjanjikan angin surga tanpa ada kenyataan sama sekali. Kondisi kehidupan yang terpuruk akibat menerapkan sistem dan ideologi kufur demokrasi akhirnya membangkitkan kesadaran dan angin perubahan di seluruh negeri-negeri Islam. Revolusi Tunisia menjadi pemicu sekaligus inspirasi.

Bersandar kepada berita gembira dari Nabi SAW., di dalam hadits sejarah umat Islam tersebut, maka pasca tumbangnya para diktaktor yang bengis akan menandai awal kemunculan sistem khilafah Islami dan berlakunya kembali syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Umat pun merindukan kemunculan kembali Al-Mahdi, sosok khalifah yang muncul pasca berakhirnya periode "mulkan jabbariyah" atau para diktaktor bengis. Tergulingnya Ben Ali, dan kemungkinan Husni Mubarak, dan disusuk para diktaktor lainnya menjadi tanda dekatnya masa yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW., tentang munculnya khilafah Islamiyah berdasarkan metode kenabian. Revolusi Tunisia bisa jadi menjadi sebuah pengantar datangnya masa yang dijanjikan tersebut, di mana umat Islam dan bahkan umat di seluruh dunia akan hidup dalam ketentraman, kesejahteraan, dan rahmat bagi alam semesta. Untuk itu, bersiapkan wahai kaum Muslimin menyambut datangnya kembali khilafah Islamiyah untuk memimpin dunia!

Wallahu'alam bis showab!  

Biografi Ibnu Taimiyyah - Sang Mujahid Besar


Biografi Ibnu Taimiyyah - Sang Mujahid Besar

Ibnu Taimiyyah Lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak antara sungai Dajalah (Tigris) dengan Efrat, pada hari Senin 10 Rabiu`ul Awal tahun 661H. Beliau adalah imam, Qudwah, `Alim, Zahid dan Da`i ila Allah, baik dengan kata, tindakan, kesabaran maupun jihadnya; Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela dinullah daan penghidup sunah Rasul shalallahu`alaihi wa sallam yang telah dimatikan oleh banyak orang, Ahmad bin Abdis Salam bin Abdillah bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Taimiyah An-Numairy Al-Harrany Ad-Dimasyqy.


Beliau berhijrah ke Damasyq (Damsyik) bersama orang tua dan keluarganya ketika umurnya masih kecil, disebabkan serbuan tentara Tartar atas negerinyaa. Mereka menempuh perjalanan hijrah pada malam hari dengan menyeret sebuah gerobak besar yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu, bukan barang-barang perhiasan atau harta benda, tanpa ada seekor binatang tunggangan-pun pada mereka.

Suatu saat gerobak mereka mengalami kerusakan di tengah jalan, hingga hampir saja pasukan musuh memergokinya. Dalam keadaan seperti ini, mereka ber-istighatsah (mengadukan permasalahan) kepada Allah Ta`ala. Akhirnya mereka bersama kitab-kitabnya dapat selamat.


PERTUMBUHAN DAN GHIRAHNYA KEPADA ILMU

Semenjak kecil sudah nampak tanda-tanda kecerdasan pada diri beliau. Begitu tiba di Damsyik beliau segera menghafalkan Al-Qur`an dan mencari berbagai cabang ilmu pada para ulama, huffazh dan ahli-ahli hadits negeri itu. Kecerdasan serta kekuatan otaknya membuat para tokoh ulama tersebut tercengang.

Ketika umur beliau belum mencapai belasan tahun, beliau sudah menguasai ilmu Ushuluddin dan sudah mengalami bidang-bidang tafsir, hadits dan bahasa Arab.

Pada unsur-unsur itu, beliau telah mengkaji musnad Imam Ahmad sampai beberapa kali, kemudian kitabu-Sittah dan Mu`jam At-Thabarani Al-Kabir.

Suatu kali, ketika beliau masih kanak-kanak pernah ada seorang ulama besar dari Halab (suatu kota lain di Syria sekarang, pen.) yang sengaja datang ke Damasyiq, khusus untuk melihat si bocah bernama Ibnu Taimiyah yang kecerdasannya menjadi buah bibir. Setelah bertemu, ia memberikan tes dengan cara menyampaikan belasan matan hadits sekaligus. Ternyata Ibnu Taimiyah mampu menghafalkannya secara cepat dan tepat. Begitu pula ketika disampaikan kepadanya beberapa sanad, beliaupun dengan tepat pula mampu mengucapkan ulang dan menghafalnya. Hingga ulama tersebut berkata: Jika anak ini hidup, niscaya ia kelak mempunyai kedudukan besar, sebab belum pernah ada seorang bocah seperti dia.

Sejak kecil beliau hidup dan dibesarkan di tengah-tengah para ulama, mempunyai kesempatan untuk mereguk sepuas-puasnya taman bacaan berupa kitab-kitab yang bermanfaat. Beliau infakkan seluruh waktunya untuk belajar dan belajar, menggali ilmu terutama kitabullah dan sunah Rasul-Nya shallallahu`alaihi wa sallam.

Lebih dari semua itu, beliau adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Beliau pernah berkata: Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.

Begitulah seterusnya Ibnu Taimiyah, selalu sungguh-sungguh dan tiada putus-putusnya mencari ilmu, sekalipun beliau sudah menjadi tokoh fuqaha` dan ilmu serta dinnya telah mencapai tataran tertinggi.


PUJIAN ULAMA

Al-Allamah As-Syaikh Al-Karamy Al-Hambali dalam Kitabnya Al-Kawakib AD-Darary yang disusun kasus mengenai manaqib (pujian terhadap jasa-jasa) Ibnu Taimiyah, berkata: Banyak sekali imam-imam Islam yang memberikan pujian kepada (Ibnu Taimiyah) ini. Diantaranya: Al-Hafizh Al-Mizzy, Ibnu Daqiq Al-Ied, Abu Hayyan An-Nahwy, Al-Hafizh Ibnu Sayyid An-Nas, Al-Hafizh Az-Zamlakany, Al-Hafidh Adz-Dzahabi dan para imam ulama lain.

Al-Hafizh Al-Mizzy mengatakan: Aku belum pernah melihat orang seperti Ibnu Taimiyah.. dan belum pernah kulihat ada orang yang lebih berilmu terhadap kitabullah dan sunnah Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam serta lebih ittiba` dibandingkan beliau.

Al-Qadhi Abu Al-Fath bin Daqiq Al-Ied mengatakan: Setelah aku berkumpul dengannya, kulihat beliau adalah seseorang yang semua ilmu ada di depan matanya, kapan saja beliau menginginkannya, beliau tinggal mengambilnya, terserah beliau. Dan aku pernah berkata kepadanya: Aku tidak pernah menyangka akan tercipta manasia seperti anda.

Al-Qadli Ibnu Al-Hariry mengatakan: Kalau Ibnu Taimiyah bukah Syaikhul Islam, lalu siapa dia ini ?

Syaikh Ahli nahwu, Abu Hayyan An-Nahwi, setelah beliau berkumpul dengan Ibnu Taimiyah berkata: Belum pernah sepasang mataku melihat orang seperti dia ….. Kemudian melalui bait-bait syairnya, beliau banyak memberikan pujian kepadanya.

Penguasaan Ibnu Taimiyah dalam beberapa ilmu sangat sempurna, yakni dalam tafsir, aqidah, hadits, fiqh, bahasa arab dan berbagai cabang ilmu pengetahuan Islam lainnya, hingga beliau melampaui kemampuan para ulama zamannya. Al-`Allamah Kamaluddin bin Az-Zamlakany (wafat th. 727 H) pernah berkata: Apakah ia ditanya tentang suatu bidang ilmu, maka siapa pun yang mendengar atau melihat (jawabannya) akan menyangka bahwa dia seolah-olah hanya membidangi ilmu itu, orang pun akan yakin bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menandinginya. Para Fuqaha dari berbagai kalangan, jika duduk bersamanya pasti mereka akan mengambil pelajaran bermanfaat bagi kelengkapan madzhab-madzhab mereka yang sebelumnya belum pernah diketahui. Belum pernah terjadi, ia bisa dipatahkan hujahnya. Beliau tidak pernah berkata tentang suatu cabang ilmu, baik ilmu syariat atau ilmu lain, melainkan dari masing-masing ahli ilmu itu pasti terhenyak. Beliau mempunyai goresan tinta indah, ungkapan-ungkapan, susunan, pembagian kata dan penjelasannya sangat bagus dalam penyusunan buku-buku.

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah (wafat th. 748 H) juga berkata: Dia adalah lambang kecerdasan dan kecepatan memahami, paling hebat pemahamannya terhadap Al-Kitab was-Sunnah serta perbedaan pendapat, dan lautan dalil naqli. Pada zamannya, beliau adalah satu-satunya baik dalam hal ilmu, zuhud, keberanian, kemurahan, amar ma`ruf, nahi mungkar, dan banyaknya buku-buku yang disusun dan amat menguasai hadits dan fiqh.

Pada umurnya yang ke tujuh belas beliau sudah siap mengajar dan berfatwa, amat menonjol dalam bidang tafsir, ilmu ushul dan semua ilmu-ilmu lain, baik pokok-pokoknya maupun cabang-cabangnya, detailnya dan ketelitiannya. Pada sisi lain Adz-Dzahabi mengatakan: Dia mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai rijal (mata rantai sanad), Al-Jarhu wat Ta`dil, Thabaqah-Thabaqah sanad, pengetahuan ilmu-ilmu hadits antara shahih dan dhaif, hafal matan-matan hadits yang menyendiri padanya .. Maka tidak seorangpun pada waktu itu yang bisa menyamai atau mendekati tingkatannya .. Adz-Dzahabi berkata lagi, bahwa: Setiap hadits yang tidak diketahui oleh Ibnu Taimiyah, maka itu bukanlah hadist.

Demikian antara lain beberapa pujian ulama terhadap beliau.


DA`I, MUJAHID, PEMBASMI BID`AH DAN PEMUSNAH MUSUH

Sejarah telah mencatat bahwa bukan saja Ibnu Taimiyah sebagai da`i yang tabah, liat, wara`, zuhud dan ahli ibadah, tetapi beliau juga seorang pemberani yang ahli berkuda. Beliau adalah pembela tiap jengkal tanah umat Islam dari kedzaliman musuh dengan pedannya, seperti halnya beliau adalah pembela aqidah umat dengan lidah dan penanya.

Dengan berani Ibnu Taimiyah berteriak memberikan komando kepada umat Islam untuk bangkit melawan serbuan tentara Tartar ketika menyerang Syam dan sekitarnya. Beliau sendiri bergabung dengan mereka dalam kancah pertempuran. Sampai ada salah seorang amir yang mempunyai diin yang baik dan benar, memberikan kesaksiannya: tiba-tiba (ditengah kancah pertempuran) terlihat dia bersama saudaranya berteriak keras memberikan komando untuk menyerbu dan memberikan peringatan keras supaya tidak lari. Akhirnya dengan izin Allah Ta`ala, pasukan Tartar berhasil dihancurkan, maka selamatlah negeri Syam, Palestina, Mesir dan Hijaz.

Tetapi karena ketegaran, keberanian dan kelantangan beliau dalam mengajak kepada al-haq, akhirnya justru membakar kedengkian serta kebencian para penguasa, para ulama dan orang-orang yang tidak senang kepada beliau. Kaum munafiqun dan kaum lacut kemudian meniupkan racun-racun fitnah hingga karenanya beliau harus mengalami berbagai tekanan di pejara, dibuang, diasingkan dan disiksa.


KEHIDUPAN PENJARA

Hembusan-hembusan fitnah yang ditiupkan kaum munafiqin serta antek-anteknya yang mengakibatkan beliau mengalami tekanan berat dalam berbagai penjara, justru dihadapi dengan tabah, tenang dan gembira. Terakhir beliau harus masuk ke penjara Qal`ah di Dimasyq. Dan beliau berkata: Sesungguhnya aku menunggu saat seperti ini, karena di dalamnya terdapat kebaikan besar.

Dalam syairnya yang terkenal beliau juga berkata:

Apakah yang diperbuat musuh padaku !!!!

Aku, taman dan dikebunku ada dalam dadaku

Kemanapun ku pergi, ia selalu bersamaku

dan tiada pernah tinggalkan aku.

Aku, terpenjaraku adalah khalwat

Kematianku adalah mati syahid

Terusirku dari negeriku adalah rekreasi.

Beliau pernah berkata dalam penjara:

Orang dipenjara ialah orang yang terpenjara hatinya dari Rabbnya, orang yang tertawan ialah orang yang ditawan orang oleh hawa nafsunya.

Ternyata penjara baginya tidak menghalangi kejernihan fitrah islahiyah-nya, tidak menghalanginya untuk berdakwah dan menulis buku-buku tentang aqidah, tafsir dan kitab-kitab bantahan terhadap ahli-ahli bid`ah.

Pengagum-pengagum beliau diluar penjara semakin banyak. Sementara di dalam penjara, banyak penghuninya yang menjadi murid beliau, diajarkannya oleh beliau agar mereka iltizam kepada syari`at Allah, selalu beristighfar, tasbih, berdoa dan melakukan amalan-amalan shahih. Sehingga suasana penjara menjadi ramai dengan suasana beribadah kepada Allah. Bahkan dikisahkan banyak penghuni penjara yang sudah mendapat hak bebas, ingin tetap tinggal di penjara bersamanya. Akhirnya penjara menjadi penuh dengan orang-orang yang mengaji.

Tetapi kenyataan ini menjadikan musuh-musuh beliau dari kalangan munafiqin serta ahlul bid`ah semakin dengki dan marah. Maka mereka terus berupaya agar penguasa memindahkan beliau dari satu penjara ke penjara yang lain. Tetapi inipun menjadikan beliau semakin terkenal. Pada akhirnya mereka menuntut kepada pemerintah agar beliau dibunuh, tetapi pemerintah tidak mendengar tuntutan mereka. Pemerintah hanya mengeluarkan surat keputusan untuk merampas semua peralatan tulis, tinta dan kertas-kertas dari tangan Ibnu Taimiyah.

Namun beliau tetap berusaha menulis di tempat-tempat yang memungkinkan dengan arang. Beliau tulis surat-surat dan buku-buku dengan arang kepada sahabat dan murid-muridnya. Semua itu menunjukkan betapa hebatnya tantangan yang dihadapi, sampai kebebasan berfikir dan menulis pun dibatasi. Ini sekaligus menunjukkan betapa sabar dan tabahnya beliau. Semoga Allah merahmati, meridhai dan memasukkan Ibnu Taimiyah dan kita sekalian ke dalam surganya.


WAFATNYA

Beliau wafatnya di dalam penjara Qal`ah Dimasyq disaksikan oleh salah seorang muridnya yang menonjol, Al-`Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullah.

Beliau berada di penjara ini selama dua tahun tiga bulan dan beberapa hari, mengalami sakit dua puluh hari lebih. Selama dalam penjara beliau selalu beribadah, berdzikir, tahajjud dan membaca Al-Qur`an. Dikisahkan, dalam tiap harinya ia baca tiga juz. Selama itu pula beliau sempat menghatamkan Al-Qur`an delapan puluh atau delapan puluh satu kali.

Perlu dicatat bahwa selama beliau dalam penjara, tidak pernah mau menerima pemberian apa pun dari penguasa.

Jenazah beliau dishalatkan di masjid Jami`Bani Umayah sesudah shalat Zhuhur. Semua penduduk Dimasyq (yang mampu) hadir untuk menshalatkan jenazahnya, termasuk para Umara`, Ulama, tentara dan sebagainya, hingga kota Dimasyq menjadi libur total hari itu. Bahkan semua penduduk Dimasyq (Damaskus) tua, muda, laki, perempuan, anak-anak keluar untuk menghormati kepergian beliau.

Seorang saksi mata pernah berkata: Menurut yang aku ketahui tidak ada seorang pun yang ketinggalan, kecuali tiga orang musuh utamanya. Ketiga orang ini pergi menyembunyikan diri karena takut dikeroyok masa. Bahkan menurut ahli sejarah, belum pernah terjadi jenazah yang dishalatkan serta dihormati oleh orang sebanyak itu melainkan Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad bin Hambal.

Beliau wafat pada tanggal 20 Dzul Hijjah th. 728 H, dan dikuburkan pada waktu Ashar di samping kuburan saudaranya Syaikh Jamal Al-Islam Syarafuddin. Semoga Allah merahmati Ibnu Taimiyah, tokoh Salaf, da`i, mujahidd, pembasmi bid`ah dan pemusnah musuh. Wallahu a`lam. []

Ulama Indonesia mengharamkan rayakan Valentine

Kalangan ulama Aceh menyatakan "haram" merayakan Hari Valentine, khususnya untuk masyarakat muslim di provinsi itu.

"Haram bagi kaum muslimin merayakan valentine day karena Islam mengaktualisasikan hari kasih sayang tidak hanya sekali dalam setahun, tapi setiap detik dan waktu sepanjang kehidupan," kata Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Kamis (10/2/2011).

Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh itu menyatakan, perayaan itu tidak bisa diterima logika ketika ajaran menyayangi yang sudah menyatu dengan orang muslim harus diperingati setahun sekali.

"Karenanya, wajib adanya pencegahan dari aparatur penegak hukum dan pemerintahan. Jangan biarkan benih-benih yang merusak kemurnian Islam tumbuh, khususnya di Aceh," katanya.

Ketua PWNU Aceh itu mengimbau polisi dan petugas pengawas Syariat Islam (Wilayatul Hisbah/WH) tidak menoleransi kegiatan yang dapat merusak budaya Aceh yang Islami.

"Itu penting dilakukan sebagai upaya pencegahan. Jangan sampai ada warga yang terpaksa bertindak sendiri untuk menertibkan kegiatan menyimpang dari syariat Islam," ujarnya.

Faisal Ali mengimbau orangtua di Aceh untuk mengajarkan kepada anak-anaknya perayaan-perayaan yang dianjurkan Islam, seperti hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hal senada disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, Riau, Roza`i Akbar. Ia menegaskan, perayaan Hari Valentine (Valentine`s Day) pada 14 Februari adalah haram bagi umat Islam.

"Hari Valentine adalah sebuah hari kasih sayang bagi warga di dunia Barat di luar agama Islam. Dilihat dari asal muasalnya, diketahui bahwa Valentine merupakan hari raya bagi kaum non-Islam di Roma, Italia. Untuk itu, Valentine haram bagi mereka yang beragama Islam," tegasnya.

Roza`i menyatakan, peringatan Hari Valentine merupakan budaya yang tidak pantas diterapkan dalam ajaran Islam karena identik dengan kebebasan kaum remaja dalam menjalin atau mengikat suatu hubungan di luar nikah.

"Apa jadinya jika Valentine membudaya di tubuh Islam. Hal ini yang menjadi pertimbangan kenapa perayaan yang dikenal dengan hari kasih sayang ini haram bagi mereka yang beragama Islam," katanya.

Mubarak: Akan ada pemindahan kekuasaan di Mesir, tanpa harus mengundurkan diri

Setelah ditunggu-tunggu kemunculannya, Presiden Mesir Hosni Mubarak akhirnya berbicara di televisi pemerintah pada Kamis malam (10/2/2011) . Ia menyatakan bahwa ia akan segera memindahkan kekuasaan ke tangan wakil presidennya.

Berbeda dengan kabar yang berhembus kuat sebelumnya bahwa ia akan mundur, ternyata Mubarak pun mengatakan akan bertahan menjadi presiden hingga bulan September mendatang.

"Saya tidak terima menjadi subyek tekanan asing," kata Mubarak dengan suara mantap, tanpa merinci tekanan asing mana yang dimaksud.

Mubarak juga menyatakan telah membentuk komite yang akan melaksanakan perubahan-perubahan pada undang-undang. Dia memberikan mandat khusus kepada Wakil Presiden Omar Suleiman untuk melaksanakan tugas sesuai undang-undang.

Dalam pidatonya Mubarak menjanjikan pemilu yang demokratis pada bulan September mendatang. Mubarak berjanji tidak akan ikut mencalonkan diri dalam pemilihan tersebut, demikian pula anak dan keluarganya.

Mubarak juga menjanjikan amandemen undang-undang sebagaimana diminta para demonstran.

Berulang kali Mubarak menekankan bahwa kepentingan Mesir adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan.

"Saya akan tetap di Mesir, saya tdak akan keluar dari Mesir," katanya dalam akhir pidato sembari mendoakan Mesir.

Pidato Mubarak yang dinanti jutaan orang itu tidak banyak beda dengan pidato-pidato sebelumnya. Hanya kali ini ia memberikan sedikit simpati atas korban jatuh di kalangan demonstran dan berjanji akan mengusut tuntas insiden tersebut.

Mendengar pernyataan Mubarak, para demonstran yang mengikuti pidatonya berteriak-teriak semakin keras karena kecewa.

Sebelumnya bersamaan dengan menguatnya kabar Mubarak akan mundur, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama sempat muncul di televisi negerinya dan mengatakan bahwa tidak lama lagi akan terjadi perubahan di Mesir.

Omar Suleiman yang berpidato setelah Mubarak meminta agar para demonstran segera pulang ke rumah.

"Pulanglah ke rumah dan kembali bekerja," katanya. Para demonstran diminta bahu-membahu dengan pemerintah demi negara Mesir, daripada membuat kerusuhan.